MEDIA ROTASI - Warga RT 17 menggelar doa tolak balak atau cuci kampung, Jum'at 9/12 malam. Doa dipimpin langsung Ketua RT Muhammad Aropah.
Doa tolak balak atas kelakuan sepasang muda mudi berinisial F dan PB ditaksir melakukan hubungan suami istri diluar pernikahan. Lelaki F, baru tamat kuliah. Sementara PB karyawan sebuah usaha kecantikan di Kota ini.
Keduanya bukan warga RT !7 tapi sama2 penduduk Pematang Sulur. Di Telanai Pura.
Rumah yang dipakai untuk tempat mesum bukan milik F, tapi punya Abangnya tinggal di Jakarta. Cuma F, ada memegang kuncinya.
Kelakuan pasangan mesum sudah lama diintai warga sekitar yang curiga. Mereka selalu datang ke rumah itu pagi hari sekira pukul 09.00 wib gek baleknyo sore.. begitu masuk rumah, pintu langsung ditutup dan dak keluar2 .lagi. Bejyrung hingga petang. Selaku macam tu. Ngapo lah Yo?
Maksudnya biar tetangga Ndak tahu. Lelaki F membonceng kekasih dengan motor ke rumah kosong. Si cewek bergaya lelaki. Pakai jaket dan tutup keoaala .
Ketika digerebek dan ditangkap, Senin 4/12 sekita pukul 13.00 Wib. Memang tidak sedang dayung perahu. Lelaki besarawal dan baju. Namun si cewek sedang Idak berpakaia di kamar. Kiro2 sudah ngapo lah tu? . "Sayo Ndak tahan nengok es", kato seorang pemuda yang ikut nggerebek. Cantik, , putih dan mulus nian, maklum, asal Jabar, katanya. He he.
Saat penyelesaian kasus. Orang tua pelaku F bermukim di Pamatang Sulur ikut dipanggil mereka tak kuasa membantah. Disamping ada barang bukti/BBnya. Juga ada video ee .
Rapat menyimpulkan, "pasangan mesum dikenakan sanksi adat berlaku di negeri Jambi. Yakni membayar denda dan cici kampung. Nenyuapajan seekor kambing lengkap dengan selemak semanis ditambah diet.
Ketua RT Aropah, mengiyakan kasus benar terjadi ketika dipertanyakan. KAmi sudah gelar doa tolak balak cuci kampung", ucapnya. Sebagai Shok terapi dan pedoman oleh yang lain biar tidak meniru kejadian yang ada, sebutnya memberi tahu.
Yo.., Ndak salah lagi tu parete. Hi hi. (Tasman)
0 Komentar