Breaking News

Hati Hati Mandi di Sungai Batanghari !!!

Sungai Batanghari

MEDIA ROTASI, JAMBI - "HATI-hati kalau mandi ke Sungai (sei) Batanghari sekalipun pintar berenang". Ucap seorang ibu paroh bayo wargo Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi.  Ngingatkan anak lelakinya yang suka berenang ke tepian Batanghari di kawasan pelabuhan pasir Kasang.

"Sungai tu memang idak deres. Tapi misterius galak minta korban, sambung si ibu itu. "Po lagi saat aek besak banyak hantunya. Sering ada korban meninggal di sungai itu, tutunya.

Sei. Batanghari banyak hantu aek?  Haha...bisa bisa saja. Semua perairan sungai termasuk laut. Terang punya kisah kayak gitu. Itu makanya, hati2 mandi di sungai. Terlebih bagi yang tak pandai berenang. Usah sok-sok berani. Cepat nian modaarnyo kagi tu.

Kasus teranyar, seperti menimpa Miko Revansa. Remaja 15 tahun, pelajar kelas 3 SMP warga Beringin, Kota Jambi itu. Tenggelam  setelah terjun ke sungai dari dermaga di belakang Pasar Angso Duo Lama. Diduga korban tidak pandai berenang. Kejadian Selasa pekan lalu.

Sei.Batanghari dikatakan selalu minta korban setiap kali sir pasang. Atau musim banjir. Ada yang mengiyakan dan ada pula menyangkal.

Adalah Sy. Efendi (65). Penduduk bermukim dekat pelabuhan Pertamina Kasang. Yang melakukan pembantahan.  Tidak betul aek sungai naik karena minta tumbal/minta nyawa. Itu memang sudah peristiwa alam dari zaman baholak. Air pasang karena intensitas  hujan di daerah ulu tinggi. Meliputi: Kerinci, Merangin, Sarolangun, Bungo dan Tebo. Jadi ndak ado hubungan kareno mintak nyawo/tumbal. "Mitos belaka", sebut Efendi. Yang menyatokan nenek/datuk e sudah berdiam di bantaran Sei.Batanghari kawasan Kasang sejak tahun 1940 silam.

Semementara pembenaran meluncur dari Heri (45). Warga Seberang Kota Jambi (Sekoja). Menurut penduduk Pasir Panjang, Danau Teluk, ini. Air sungai menaik/pasang. Biasanya baru akan surut atau normal jika ada korban meninggal (MD) dua atau tiga orang. 

Lazimnya yang MD jatuh ke sungai tidak musti warga bermukim di perairan Kota Jambi, belaka. Bisa juga penduduk kabupaten lain. Pokoknya berdiam di sepanjang pinggiran sungai.  Kalau permukaan aek masih surut-pasang2 Itu pertanda belum ada korban meninggal kecemplung di sungai. Ksyak kemarin Desember lalu. Aek baru bee pasang. Sekareang Maret sudak besak lsgi. Masalah ee pada Desember itu belon ado korba. Sekarang zmaret,  terdengar baru ado diko yakni, Miko warga Kota Jambi.  Oo...cam tu?

Sesuai catatan yang meninggal di perairan sei. Batabghari. Kerap juga terjadi kala kemarau. Bantaran sungai pada beberapa titik berubah kayak pinggiran pantai dengan hampran pasir yang luas.  Ini dapat ditemukan di kawasan Kel. Penyengat Rendah popular disebut Pantai Aur Duri. 

Serta hamparan pasir luas di bawah jembatan Batanghari Duo di Kelurahan Sijenjang.

Kedua lokasi itu menarik warga sebagai tempat rekreasi mandi di sungai. Akhirnya ada yang tebenyuk. 

Kemudian  tempat main bola. Bola yang ditendang ada kalanya   mencapai bibir air sekali. Memang  tampak berpasir. Namun itu  onggokan pasir berongga di bawahnya. Makanya ketika diinjak  bloooss... pasirnya amblas dan  berlobang serta langsung menelan si pengambil bola. Akhirnya yaas...modaar. Masya Allahh...!!! (Tasman)

0 Komentar

"/>
"/>

Advertisement

Cari Berita Anda Disini

Close