Bupati Bungo H Mashuri Saat Rapat |
MEDIA ROTASI, MUARA BUNGO - Bupati Bungo memimpin Rapat dalam Rangka menindaklanjuti Surat Gubernur Jambi tentang antisipasi ketersediaan komoditi dan lonjakan harga pangan strategis pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H/ 2022 M, serta Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Tugas (Satgas) pangan dan tim pengendalian infalasi daerah (TPID) Kabupaten Bungo 2022.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut Kapolres Bungo, Dandim/0416 Bungo-Tebo, Kejari Bungo, Kepala Pengadilan Negeri, Sekda, Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD terkait, Kabag, Kepala BPS, Bulog, dan Distributor Sembako.
Rapat diawali dengan laporan Kadis Ketahanan Pangan, Sopyan Ma'as, SP, yang menyampaikan terjadi lonjakan harga sembako. Dikatakannya bahwa penyebab kenaikan di antaranya, persiapan warga menghadapi Ramadan dan Idul Fitri. Selain itu adanya tradisi sahur dan buka puasa. "Tak ketinggalan budaya mudik juga memengaruhi," katanya.
Kebiasaan warga menyiapkan stok setelah Idul Fitri juga turut mendongkrak harga komoditi.
Sementara stok dan kesiapan yang tersedia kini di antaranya beras yang ada 3.780 ton dari kebutuhan 14.000 ton. Gula pasir yang ada sekarang 108 ton dan kebutuhan 288 ton.
Minyak goreng yang ada sekarang 93, 3 ton dan kebutuhan mencapai 400 ton. Termasuk bawang merah yang ada sekarang 5 ton dan kebutuhan 130 ton. Sementara cabai merah yang ada sekarang 8 ton dan kebutuhan182 ton. Semua kekurangan beras, gula pasir, minyak goreng itu sudah diantisipasi oleh bulog.
"Masyarakat tidak perlu panik dengan kekurangan tersebut Pemerintah melalui bulog tetap menjaga ketersediaan sembako selalu ada," katanya.
Sementara bawang merah dan cabai merah, pemerintah melalui OPD terkait sudah mengantisipasinya dengan memantau para petani agar panennya tidak sampai menaikkan harga dan menjual di pasar yang ada di Kabupaten Bungo.
Dalam arahan Bupati Bungo menyampaikan pertama menyampaikan melihat terjadinya lonjakan kenaikan harga daging sapi dan kerbau paling tinggi harus Rp120.000/ Kg. Mulai Sabtu harga paling tinggi Rp120.000.
Termasuk kebutuhan bahan sembako lainnya harus dipantau dan turun ke lapangan setiap hari. " Juga menentukan dan memastikan sumber- sumber pemasok produsen bahan tersebut ke kabupaten Bungo harus kita pantau dan kita cari sehingga dapat memastikan barang tersebut ada dan tidak tergantung dengan satu suplyer sehingga harganya tidak naik dan standar, " terangnya. Dia juga mengimbau masyarakat jangan panik.
Pemerintah tetap menjaga ketersediaan bahan pokok serta kebutuhan lainnya.
Kapolres Bungo menyampaikan ketersediaan minyak goreng cukup tersedia baik minyak curah maupun kemasan. "Masyarakat jangan panik dan jika ada para pedagang yang menaikkan harga dapat melapor ke pihak kepolisian untuk diambil tindakan tegas bagi para pedagang dan suplyer, " kata kapolres.
Kapolres mengharapkan Satgas Ketahanan Pangan dapat diaktifkan kembali, dan turun langsung ke pasar-pasar dan lapangan. Mengenai ketersedian LPG diharapkan Kadis Perindagkop memantau dan mengawasi dari agen ke pengecer sampai ke konsumen sehingga tidak terjadi kenaikan harga.
Sementara distributor yang diwakili Distributor Toko Sentosa, Toko Setia, Distributor KT, menyampaikan stok sembako tidak ada masalah. Barang cukup sampai habis lebaran kecuali kedelai, gandum, dan tepung mengalami kenaikan tapi tidak begitu segnifikan.
Kepala Bulog Bungo Tebo menyampaikan untuk beras medium/premium jumlah di bulog 712 ton dan perkiraan cukup untuk 4 bulan ke depan. Sedangkan daging beku masuk 7.700 ton, gula dalam perjalanan 10 ton, minyak goreng dalam perjalanan dari Jambi 3.000 ton,tepung tapioka premium 2 ton dengan harga Rp.9.200/ Kg. Para distributor juga mengharapkan Keseriusan Satgas Pangan Untuk Sidak Kepasar. (Eff)
0 Komentar