Breaking News

HEBATNYA PENGUSAHA TAMBANG

Tasman

MEDIA ROTASI, JAMBI - Polisi gerebek usaha tambanng minyak liar. Tapi tak nemukan pekerja dan juragannya. Pintarnya pengusaha tambang.

RUMOR Pintarlah pencuri/penjahat dari pada Polisi. Terkadang, benar adanya.

Tak percaya? Tengoklah penggrebekan kasus tambang minyak liar/illegal drailing di Kabupaten Sarolangum, medio Pebruari ini tadi.

Tim polisi dari Polda Jambi dibantu polres setempat. Gagal menangkap pemodal/pemilik illegal drailing. Termasuk pekerja tambang. Saat melakukan penggerebekan disebuah usaha tambang. Yang beroperasi di Deda Lubuk Napal. 

Tim penydik dipimpin AKBP M.Santoso-Wadir Reskrimsus Polda. Didampingi Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus AKBP HAndoyo. Hanya menemukan barang bukti (BB). Minyak mentah 9 drum, 2 unit sepeda motor, tali seling, pengggerak pompa. Dan sebuah pipa pengaliran minyak. 

Sementara pekerja dan pemilik. Yang juga empunya lahan Tak berhasil digaruk. Kabur melarikan diri.Mereka akan terus dikejar.  'Identitasnya  sudah diketahui", sebut Santoso.

Tambang ilegal ini dibangun di lahan 5 hektar. Ada 30 tambang di arel ini. Sementara 9 drum minyak mentah. Rencanya nak dijual ke Bayung Lencir wilayah Sumsel. Harga per drum 400 ribu s/d 600 ribu, ungkap beberapa saksi di TKP.  Wooii..lemaknyo. ckck....

Pemilik atau pemodal usaha tambang illegal di sini. Piintar-pintar. Galak nian lolos dan selamat. Sudah mengilang duluan dari lokasi sebelum dilakukan penggerebekan. Salut!!!

Tidak pada kasus tambang minyak illegal bee. Soal  PETI-,Penambangan emas tanpa izin. Juga demikian. Penyidik acap juga kecele oleh perja atau pemodal tambang liar ini. Bahkan Kapolda sendiri pernah mengalami langsung. He hehe.....

Ceritanya, suatu hari. Dari Kota Jambi. Menggunanakan pesawat Helli milik Polda. Kapolda Bambamng Sudarisman, ketika itu Terbang ke Merarangin. Memantau aktivutas PETI dari udara di kawasan Sungai Manau dsk.

Singkat kisah. Kapolda menyaksikan ada kegiatan PETI 3-4 buah di wilayah pedalaman Parentak-perbatasan dengan Kerinci.  Selanjutnya terus ke Sungai Manau  Memarkir pesawat. Karena hellived dibuat di sini. Didirikan di Parentak tidak mungkin. Daerah perbukitan susah cari areal yang rata. Selanjutnya disambungkan pake mobil.

Perjalanan Sei. Manau-Parentak hingga ke lokasi. Ditaksir butuh waktu 1 jam.

Pendek kisah. Sampailah Kapolda Bambang di lokasi tambang yang terpantau dari udara, sebelumnya. 

Namun apa nyana?  Usahkan menangkap orang. Pemodal dan pekerja tambang. Alat berat Excavator penggaruk tansh mencari Emas. Serta-merta termasuk menghilang. Hamonyopun tak ditemukan lagi. Pintarnyo pengusaha tambang.

Wago yang tahu nyebut kejadian aneh. Serta bak sebuah lelucon. Kalu orang gancang belari. Masuk akal. Mun excavator. Apo mongken nyo bisa bujalan cepat. 'Bisa belari 50-60 km/jam, po??,,bilang wargo.  Iyo pulak yo.. (Tasman)

0 Komentar

"/>
"/>

Advertisement

Cari Berita Anda Disini

Close